cerita sedihku yang mengharukan tentang ayah - Di usianya yang
sudah senja ayahku tetap mencari nafkah untuk anak-anaknya. jam kerja
ayah tidak seperti yang lain. disaat yang lain tertidur pulas, ayahku
berangkat bekerja tengah malam dengan sepeda tua yang setia
mengantarnya. ya, ayahku seorang cleaning service disebuah terminal ibu
kota. setiap tengah malam sebelum bus-bus akan diberangkatkan, ayahku
mencuci bus-bus itu hingga bersih. setiap malam ayahku membersihkan
hampir puluhan bus, dengan upah yang sangat kecil, yaitu hanya 10 ribu
rupiah/bus. sungguh harga yang tak pantas untuk sebuah pekerjaan yang
cukup keras. Namun ayahku ikhlas menjalani profesi itu demi seorang
istri dan lima anak-anaknya.
Hatiku selalu menangis jika melihat ayah sedang bekerja, badannya yang
sudah tua renta harus mengerjakan semua itu dengan tenaganya yang sudah
rapuh. Maafkan aku ayah, anakmu ini belum bisa membantumu untuk mencari
nafkah. Aku hanya bisa berdoa semoga kelak aku bisa membahagiakanmu,
agar kelak kau bisa menikmati hari tuamu dengan indah.
Sehabis pulang kerja aku selalu melihat ayah memijat-mijat sendiri
kakinya, Aku tahu dia sangat kelelahan. Aku juga melihat dikakinya
timbul penyakit kulit seperti kutu air. akupun menangis lagi kalau
melihat kejadian itu. Aku ingin cepat besar agar aku bisa membantu ayah.
Kini, Ayah sudah jarang berangkat bekerja. karena kondisinya yang sering
sakit-sakitan membuatnya harus sering beristirahat dirumah. Aku sebagai
anak yang tertua harus memikirkan nasib keluarga kami, aku berpikir
keras bagaimana cara mendapatkan uang, sedangkan sekolahku saja belum
selesai. didalam kebingungan yang terus menghantuiku, seorang teman
mengajakku untuk berdagang menjual kantong di pasar. walaupun untungnya
kecil tapi dengan menggeluti usaha ini aku bisa meringankan beban ayah
sebagai tulang punggung keluarga.
Ayah,
Semangatmu adalah hidupku.
keringatmu adalah nafasku,
Aku hidup karena pundakmu.
Aku bernafas karena cintamu
Perjuanganmu saat ini
Adalah semangatku saat nanti
Keringatmu saat ini
untuk senyumku hingga nanti
Ayah,
Maafkan aku yang belum bisa membahagiakanmu.
sumber : http://kisahdanceritakuu.blogspot.co.id/2013/10/cerita-sedih-tentang-perjuangan-ayah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar